SINAR HARAPAN - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) atau BRI menyetujui untuk membeli kembali saham (buyback) yang telah dikeluarkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan nilai maksimal Rp1,5 triliun.
"Buyback ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan rasio kepemilikan saham BBRI oleh pekerja," kata Direktur Utama BBRI Sunarso dalam konferensi pers virtual Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2023 di Jakarta, Senin 13 Maret 2023.
Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan rasa kepemilikan (sense of ownership) pekerja terhadap BBRI dan mendorong kontribusi pekerja BBRI agar lebih optimal dalam pencapaian target dan peningkatan kinerja perseroan.
Baca Juga: Bank BRI (BBRI) Bagikan Dividen 85 Persen dari Laba Bersih
Di samping itu, RUPST BBRI juga menetapkan pengurus baru perseroan, dengan mengangkat dan menetapkan Awan Nurmawan Nuh sebagai komisaris, dan memberhentikan secara hormat Hadiyanto sebagai komisaris.
Anggota komisaris yang diangkat tersebut baru dapat melaksanakan tugas dan fungsi dalam jabatannya apabila telah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Selain itu, RUPST BBRI 2023 juga membahas lima agenda lainnya, yakni menyetujui laporan tahunan dan mengesahkan laporan keuangan konsolidasian perseroan, menyetujui Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta mengesahkan Laporan Keuangan Program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil untuk tahun buku 2022.
Baca Juga: Silicon Valley Bank Ditutup, Apa Dampaknya ke Perbankan Indonesia?
Sekaligus diputuskan pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada direksi atas tindakan pengurusan perseroan dan dewan komisaris atas tindakan pengawasan perseroan yang telah dijalankan selama tahun buku 2022.
Penetapan remunerasi (gaji/honorarium, fasilitas dan tunjangan) tahun 2023 dan tantiem tahun 2022 bagi direksi dan dewan komisaris perseroan, juga dilakukan dalam RUPST itu.
RUPST BBRI menunjuk akuntan publik dan/atau kantor akuntan publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan Tahun Buku 2023 serta Laporan Keuangan dan Pelaksanaan Program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil Untuk Tahun 2023.
Baca Juga: IHSG Ditutup Menguat, Saham LAJU Semakin Melaju, Saham AMAN Paling Untung
Selanjutnya, RUPST tersebut menyetujui rencana resolusi perseroan dan penginian rencana aksi (recovery plan) perseroan, serta membahas laporan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan dan Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I tahun 2021.
"Dengan hasil RUPST hari ini, perseroan berkomitmen untuk menjadikan tahun 2022-2024 sebagai tahun transisi bagi pemulihan bisnis perseroan sembari memperkuat kapasitas internal perusahaan untuk dapat mendorong akselerasi bisnis pasca pandemi," tutur Sunarso.
Artikel Terkait
Tingkatkan Penggunaan Produk Dalam Negeri, Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2023 Kembali Digelar
Indonesia Terpilih Jadi Tuan Rumah Konferensi Internasional World Water Forum 2024
Jelang Ramadhan dan Idul Fitri 2023, Perbaikan Jalan Rusak di Jawa Tengah Dioptimalkan
Silicon Valley Bank (SVB) di AS Kolaps, Kok Bisa? Apakah Ini Awal dari Krisis Perbankan?
IHSG Ditutup Menguat, Saham LAJU Semakin Melaju, Saham AMAN Paling Untung
Bursa Eropa Berguguran Terdampak Kasus Perbankan di AS
Silicon Valley Bank Ditutup, Apa Dampaknya ke Perbankan Indonesia?
Perubahan Iklim Berpotensi Rugikan Indonesia Lebih dari 1 Triliun Rupiah
Terdampak Kolapsnya SVB, Startup Makin Sulit Dapatkan Pendanaan
Bank BRI (BBRI) Bagikan Dividen 85 Persen dari Laba Bersih