Bursa Eropa Berguguran Terdampak Kasus Perbankan di AS

Banjar Chaeruddin
- Selasa, 14 Maret 2023 | 04:17 WIB
Ilustrasi - Pergerakan indeks CAC di Bursa Efek Paris, Prancis. ANTARA/Reuters/aa.
Ilustrasi - Pergerakan indeks CAC di Bursa Efek Paris, Prancis. ANTARA/Reuters/aa.


SINAR HARAPAN--Bursa di Eropa mencatat kemerosotan tajam pada penutupan perdagangan Senin, terdampak kasus sejumlah bank yang ditutup di Amerika Serikat, sehingga berakhir pada zona merah.

Saham-saham Jerman berakhir turun tajam pada perdagangan Senin (13/3) waktu setempat, memperpanjang penurunan untuk hari kedua berturut-turut terseret jatuhnya Silicon Valley Bank (SVB) di AS, dengan indeks acuan DAX 40 di Bursa Efek Frankfurt terpuruk 3, 04 persen atau 468,50 poin, menetap di 14.959,47 poin.

Indeks DAX 40 tergelincir 1,31 persen atau 205,24 poin menjadi 15.427,97 poin pada Jumat (10/3), setelah menguat 0,01 persen atau 1,34 poin menjadi 15.633,21 poin pada Kamis (9/3), dan terkerek 0,46 persen atau 72,34 poin menjadi 15.631,87 poin pada Rabu (8/3).

Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks DAX 40, hanya satu saham yang berhasil mencatat keuntungan, sementara 39 saham mengalami kerugian.

Bursa Efek Frankfurt terhitung sejak 20 September 2021 secara resmi memperluas komponen indeks DAX 30 menjadi 40 saham atau menjadi indeks DAX 40.

Commerzbank AG, sebuah perusahaan jasa keuangan multinasional Jerman yang menarik simpanan dan menawarkan layanan perbankan ritel dan komersial, mencatat kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjun 12,73 persen.

Disusul oleh saham perusahaan Jerman yang memproduksi berbagai bahan baku berbasis poliuretan dan polikarbonat Covestro AG terperosok 5,15 persen; serta bank investasi dan perusahaan jasa keuangan multinasional Jerman Deutsche Bank AG tergelincir 4,87 persen.

Pada sisi lain, Sartorius AG, sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi dan memasarkan peralatan dan komponen elektronik presisi Jerman merupakan satu-satunya saham unggulan yang berhasil membukukan keuntungan, dengan harga sahamnya terdongkrak 0,80 persen.

Dari Paris dikabarkan saham-saham Prancis berakhir di zona merah pada perdagangan Senin (13/3) waktu setempat, mencatat kerugian untuk hari kelima berturut-turut, dengan indeks acuan CAC 40 di Bursa Efek Paris anjlok 2,90 persen atau 209,17 poin menjadi menetap di 7.011,50 poin.

Indeks CAC 40 jatuh 1,30 persen atau 95,21 poin menjadi 7.220,67 poin pada Jumat (10/3), setelah tergerus 0,12 persen atau 8,88 poin menjadi 7.315,88 poin pada Kamis (9/3), dan merosot 0,20 persen atau 14,51 poin menjadi 7.324,76 poin pada Rabu (8/3).

Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks CAC 40, seluruhnya menderita kerugian terimbas oleh keruntuhan Silicon Valley Bank (SVB) di Amerika Serikat yang telah merusak kepercayaan investor terhadap sistem perbankan.

BNP Paribas SA, sebuah grup perusahaan jasa keuangan dan perbankan internasional Prancis menderita kerugian terbesar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terperosok 6,80 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan jasa keuangan dan bank multinasional Prancis Societe Generale SA atau dikenal di negara-negara berbahasa Inggris sebagai SocGen yang terpuruk 6,23 persen; serta perusahaan yang mengembangkan dan memasarkan sistem terintegrasi untuk sektor transportasi Prancis Alstom SA kehilangan 6,16 persen.

Editor: Banjar Chaeruddin

Sumber: Antara

Tags

Terkini

X