SINAR HARAPAN - PT Bank Mega Tbk (MEGA) akan menebar dividen tahun buku 2022 pada bulan Maret 2023. Rencana tersebut telah disetujui para investor dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
MEGA mengalokasikan Rp2,84 triliun dari laba bersih tahun sebelumnya yang sebesar Rp4 triliun atau setara 70 persen dari laba bersih 2022. Dengan begitu para investor berhak mendapatkan dividen tunai sebesar Rp241,618 per saham atau setara Rp24.161,8 per lot saham.
Berdasarkan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), berikut jadwal pembagian dividen MEGA tahun buku 2022.
Baca Juga: Sahamnya Terus Sideways Dalam Sebulan, BCIC Setujui Right Issue
Tanggal Cum Dividen di Pasar Reguler & Pasar Negosiasi : 6 Maret 2023
Tanggal Ex Dividen di Pasar Regular & Pasar Negosiasi : 7 Maret 2023
Tanggal Cum Dividen di Pasar Tunai : 8 Maret 2023
Tanggal Pencatatan (Recording Date) : 8 Maret 2023
Tanggal Ex Dividen di Pasar Tunai : 9 Maret 2023
Tanggal Pembayaran Dividen Tunai : 28 Maret 2023
Sebagai tambahan informasi, di tahun 2023 ini MEGA juga tengah mengincar penyaluran kredit tumbuh 10 persen hingga 11 persen pada 2023 dari capaian pada 2022, yang senilai Rp70,29 triliun.
"Di awal tahun, sudah mulai ada pemberian kredit, sehingga mudah-mudahan tahun ini pertumbuhan kredit akan cukup bagus," ucap Direktur Utama Bank Mega, Kostaman Thayib, saat ditemui usai acara peluncuran Meriah Bareng Mega Periode 2023 di Jakarta, Jumat 3 Maret 2023.
Baca Juga: Ekonomi Global Membaik, Harga Saham TRIS Meroket Tembus Resistance
Kredit pada awal tahun ini sudah mulai diberikan kepada beberapa sektor antara lain sektor telekomunikasi, baik dilakukan oleh Bank Mega maupun sindikasi.
Adapun pada 2022, Bank Mega mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 15,84 persen dari 2021 yang sebesar Rp60,68 triliun.
Di sisi lain, Kostaman menuturkan tren suku bunga kredit maupun simpanan Bank Mega saat ini mengikuti arah suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) dan tingkat bunga penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Baca Juga: Hampir Tembus Resistance, Harga Saham IRSX Balik Arah
Meski, suku bunga BI sudah mencapai puncak kenaikan yakni saat ini di level 5,75 persen, LPS baru saja menaikkan tingkat bunga penjaminan menjadi 4,25 persen.
"Jadi, nasabah melihat dua faktor ini, bunga BI maupun LPS. Kalau keduanya naik, mereka menuntut bunga lebih tinggi," ucap dia.
Artikel Terkait
Bank Permata Luncurkan Layanan Digital Permata RDN Syariah
Targetkan Laba Rp35,7 Miliar, Harga Saham BDKR Melesat di Hari Perdana
Ekonomi Global Membaik, Harga Saham TRIS Meroket Tembus Resistance
Meroket 167 Persen, Adaro Energy (ADRO) Sukses Capai Laba bersih Rp38 Triliun di 2022
Warga Lingkar Tambang Medco (MEDC) Keracunan Gas? Cek Faktanya
Erick Thohir Instruksikan Pertamina untuk Selamatkan Warga Korban Kebakaran Depo Plumpang
Pertamina Segera Evaluasi agar Kebakaran Fasilitas Bahan Bakar Minyak Tak Terulang Lagi
Pertamina Pastikan Pasokan BBM Tetap Aman Meski Terjadi Kebakaran di Depo Plumpang
Pertamina Siap Tanggung Biaya Perawatan Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Sahamnya Terus Sideways Dalam Sebulan, BCIC Setujui Right Issue