SINAR HARAPAN - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel (MTEL), mengakuisisi menara telekomunikasi atau tower Indosat Tbk (ISAT) alias Indosat Ooredoo Hutchison sehingga memperkokoh posisi MTEL sebagai independen tower provider.
Direktur Utama MTEL Theodorus Ardi Hartoko atau disapa Teddy menuturkan, kolaborasi ini dapat memperkuat dan memantapkan posisi MTEL sebagai pemilik menara telekomunikasi terbesar di Asia Tenggara yang independen dan terpercaya.
Perlui diketahui, sebelumnya Pada 2022, MTEL telah mengakuisisi menara telekomunikasi sebanyak 6.088 unit dan 6.012 kilometer (km) fiber optik.
Dengan akuisisi ini, pantaslah sudah bila MTEL disebut konsolidator infrastruktur telekomunikasi (menara dan fiber) utama di Indonesia.
Baca Juga: BI Catat Surplus Transaksi Berjalan 2022 Capai 13,2 Miliar Dolar AS
"Kerja sama ini memperkokoh Mitratel sebagai pemilik menara telekomunikasi terbesar di Asia Tenggara. Penambahan sebanyak 997 menara telekomunikasi ini memperkuat ekosistem Mitratel di bisnis menara telekomunikasi serta menciptakan nilai tambah yang lebih besar bagi seluruh operator telekomunikasi serta mengakselerasi peluang pertumbuhan kolokasi menara Mitratel serta menyokong serangkaian usaha Mitratel untuk pengembangan bisnis menjadi end-to-end Digital Infrastructure Company," ujar Teddy dalam keterangannya, di Jakarta, kemarin Senin 20 Februari 2023.
Tidak kalah pentingnya, bahwa akuisisi juga merupakan penegasan bahwa MTEL adalah perusahaan penyedia Menara yang independen dan sangat dipercaya oleh operator seluler di Indonesia.
MTEL dan ISAT menandatangani perjanjian penjualan bersyarat (Conditional Sales Purchase Agreement/CSPA) menara telekomunikasi milik ISAT sebanyak 997 menara telekomunikasi. Aksi korporasi perseroan ini akan menambah aset dan tenant MTEL, antara lain ISAT dan penyewa Menara dari mitra bisnis lainnya.
Baca Juga: Pemerintah Targetkan Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,3 - 5,7 Persen di 2024
Adapun, transaksi antara MTEL dan ISAT itu diproyeksikan rampung pada kuartal I/2023. Kesepakatan tersebut diyakini memberikan manfaat untuk pertumbuhan bisnis berkelanjutan untuk MTEL dan ISAT.
“MTEL berupaya menjadi perusahaan yang berorientasi pada Leading Sustainable Growth. Perjanjian CSPA dengan ISAT melanjutkan pertumbuhan anorganik di tahun-tahun sebelumnya,” ujar Teddy.***
Artikel Terkait
Perkuat Transformasi Digital, Pupuk Kaltim Tingkatkan Inovasi Smart Production
Siap Digelar di Danau Toba, Arena F1 Powerboat 2023 Sudah 99,97 Persen Rampung
Gaet Investor Baru, PT KIW Manfaatkan PODCAST
Hadapi Cuaca Ekstrem dan Calo Jelang Lebaran, Begini Strategi ASDP
Subsidi Motor Listrik Sulut Harga Saham Bike Melesat 21,57 Persen
Pendapatan Naik 8,92 Persen, Harga Saham EXCL Tembus Resistance
Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) Catat Surplus pada Triwulan IV 2022
Kaya Sumber Daya Energi Alternatif, Indonesia Berpotensi Besar dalam Peralihan Energi Terbarukan
Pemerintah Targetkan Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,3 - 5,7 Persen di 2024
BI Catat Surplus Transaksi Berjalan 2022 Capai 13,2 Miliar Dolar AS