SINAR HARAPAN - Harga saham MNC Digital Entetainment (MSIN) merosot 25 persen hingga menyentuh batasan ARB di harga Rp1.980 pada perdagangan sesi pertama hari ini Selasa 19 September 2023 pukul 11.33 WIB.
Dengan begitu Dalam 5 sesi perdagangan, atau sejak perdagangan sesi penuh 15-18 September hingga sesi pertama pagi ini harga saham MSIN telah mengakumulasikan pelemahan sebesar 46,49 persen.
Tak cuma itu, terhitung sejak awal tahun 2023 hingga saat ini harga saham MSIN telah anjlok sebesar 58,92 persen.
Baca Juga: Naik Rp6.000, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp1.081.000 Per Gram, Jual atau Beli?
Pergerakan tersebut membuat volatilitas mingguan pada harga saham MSIN menjadi sangat besar yakni sebesar 41,41 persen, hal itu membuat perhitungan teknikal untuk menentukan area support dan resistance pada harga saham MSIN tidak dapat dilakukan.
Dengan begitu masih belum dapat diprediksikan sejauh mana harga saham MSIN akan jatuh.
Secara historis harga saham MSIN saat ini pun menjadi harga terendahnya sejak 14 Januari 2022. Itu berarti sejak 14 Januari 2022 harga saham MSIN belum pernah diperdagangkan dibawah harga saat ini yakni Rp1.980.
Baca Juga: Harga Saham NCKL Masih di Bawah Harga IPO, Hold atau Jual?
Sementara itu, dari sisi kinerja keuangan MSIN di semester I-2023, laba bersih MSIN tercatat mengalami penurunan menjadi Rp240,65 miliar, angka itu menyusut 13,74 persen secara tahunan (YoY) dari Rp278,98 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Mengutip laporan keuangan perseroan, pada paruh pertama tahun ini, MSIN mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,73 triliun turun 10,12 persen YoY dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp1,93 triliun.
Pendapatan tersebut diraih dari segmen konten, IP, talent, segmen digital dan subscription dengan total Rp1,98 triliun. Namun, pendapatan tersebut masih mendapat eliminasi sebesar Rp244,48 miliar sehingga pendapatan bersih mencapai Rp1,73 triliun.
Baca Juga: Saham TLKM Diborong Asing, Gara-Gara Starlink?
Beban langsung MSIN tercatat menurun 9,5 persen YoY menjadi Rp1,13 triliun dari Rp1,25 triliun pada semester I tahun lalu.**
Artikel Terkait
Kurangi Emisi Karbon, PLN Kembangkan Biomassa Sebagai Bahan Baku Alternatif Energi Bersih
INKP Terbitkan Obligasi Senilai 150 Juta Dolar AS, Masa Penawaran Awal Dimulai Hari Ini!
Didominasi Sektor Transportasi, BMRI Salurkan Kredit Infrastruktur Rp267 Triliun
Biaya Produksi Terus Meningkat, Peternak Minta Pemerintah Naikkan Harga Acuan Telur Naik Jadi Rp24.700 per kg
Menteri ESDM: PLTU Batu Bara Segera Pensiun di 2058
Ditopang Sektor Migas, Nilai Ekspor Kaltim Tembus 2,02 Miliar Dolar AS
Otorita IKN Minta Tambahan Anggaran Tambahan Rp3,15 Triliun, Untuk Apa?
IHSG Hari Ini Berpotensi Sideways Seiring Pasar Masih Wait and See Kebijakan The Fed
Jelang Rapat The Fed, Rupiah Berpotensi Melemah Terhadap Dolar AS
Naik Rp6.000, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp1.081.000 Per Gram, Jual atau Beli?