SINAR HARAPAN - Kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa 19 September 2023 melemah 0,08 persen atau 12 poin menjadi Rp15.382 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.370 per dolar AS.
Menurut Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, rupiah berpotensi melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini karena pasar menantikan hasil rapat Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) pada Kamis (21/9) waktu Indonesia.
“Dengan membaiknya data ekonomi AS belakangan ini dan inflasi yang belum turun ke 2 persen, kemungkinan besar The Fed akan mempertahankan suku bunganya di rapat kali ini, tapi The Fed mungkin akan memberikan indikasi untuk tetap mendukung kebijakan suku bunga tinggi,” ujar Ariston, di Jakarta, Selasa 19 September 2023.
Baca Juga: IHSG Hari Ini Berpotensi Sideways Seiring Pasar Masih Wait and See Kebijakan The Fed
Selain itu, harga minyak mentah yang terus meningkat dapat menjadi masalah baru bagi perekonomian global dan menyulut inflasi. Untuk Indonesia, kenaikan harga minyak mentah menambah kebutuhan dolar AS guna mengimpor minyak mentah.
“Jadi, faktor ini bisa mendukung penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya, termasuk rupiah,” ucap Ariston.
Dia memprediksi potensi pelemahan rupiah pada hari ini berkisar Rp15.380-Rp15.400 per dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp15.330 per dolar AS.
Baca Juga: Ditopang Sektor Migas, Nilai Ekspor Kaltim Tembus 2,02 Miliar Dolar AS
Sebelumnya, pada Senin (18/9), Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi juga mengatakan pelemahan rupiah dipengaruhi The Fed yang diperkirakan akan mempertahankan sikap hawkish menjelang pengumuman kebijakan moneter Bank Sentral AS.
“Federal Reserve diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya ketika mengumumkan keputusan terbarunya pada hari Rabu (20/8, waktu AS) , namun juga kemungkinan akan mempertahankan sikap hawkish-nya, menandakan kemungkinan setidaknya satu kali kenaikan (suku bunga) lagi pada tahun ini,” kata Ibrahim.***
Artikel Terkait
OJK: Bursa Karbon Akan Resmi Diluncurkan pada 26 September 2023
Harga Saham NCKL Masih di Bawah Harga IPO, Hold atau Jual?
Kurangi Emisi Karbon, PLN Kembangkan Biomassa Sebagai Bahan Baku Alternatif Energi Bersih
INKP Terbitkan Obligasi Senilai 150 Juta Dolar AS, Masa Penawaran Awal Dimulai Hari Ini!
Didominasi Sektor Transportasi, BMRI Salurkan Kredit Infrastruktur Rp267 Triliun
Biaya Produksi Terus Meningkat, Peternak Minta Pemerintah Naikkan Harga Acuan Telur Naik Jadi Rp24.700 per kg
Menteri ESDM: PLTU Batu Bara Segera Pensiun di 2058
Ditopang Sektor Migas, Nilai Ekspor Kaltim Tembus 2,02 Miliar Dolar AS
Otorita IKN Minta Tambahan Anggaran Tambahan Rp3,15 Triliun, Untuk Apa?
IHSG Hari Ini Berpotensi Sideways Seiring Pasar Masih Wait and See Kebijakan The Fed