• Sabtu, 30 September 2023

Kurangi Emisi Karbon, PLN Kembangkan Biomassa Sebagai Bahan Baku Alternatif Energi Bersih

- Senin, 18 September 2023 | 14:54 WIB
Kurangi Emisi Karbon, PLN Kembangkan Biomassa Sebagai Bahan Baku Alternatif Energi Bersih. (foto: Smol ID)
Kurangi Emisi Karbon, PLN Kembangkan Biomassa Sebagai Bahan Baku Alternatif Energi Bersih. (foto: Smol ID)

SINAR HARAPAN - PT PLN (Persero) tengah mengembangkan biomassa sebagai bahan baku alternatif energi bersih untuk mengurangi emisi karbon, salah satunya melalui program co-firing atau penggantian sebagian batu bara di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dengan biomassa.

PLN mengklaim bahwa selain dapat meningkatkan produktivitas lahan, inisiatif ini juga memiliki potensi untuk merangsang perekonomian masyarakat lokal.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo melalui keterangannya di Jakarta, Senin 18 September 2023, menjelaskan co-firing yang dikembangkan PLN merupakan inovasi strategis untuk meningkatkan penggunaan energi ramah lingkungan.

Baca Juga: Harga Saham NCKL Masih Dibawah Harga IPO, Hold atau Jual?

Tak sampai di situ, kata dia, dalam menjamin ketersediaan bahan baku biomassa untuk teknologi tersebut, justru mampu menghidupkan lahan tandus milik rakyat, sehingga mampu mendorong geliat ekonomi baru.

"Kami sebagai BUMN tak hanya bertanggung jawab dalam menyediakan energi bersih saja. Inovasi yang kami kembangkan ini juga menyasar berbagai aspek, mendorong ekonomi rakyat, menjaga kelestarian hutan, dan rehabilitasi lahan tandus serta melepas ketergantungan atas bahan bakar fosil," kata Darmawan.

Melalui Subholding PLN Energi Primer Indonesia (EPI), PLN menguji coba pengembangan ekosistem green economy di Kabupaten Gunungkidul, DIY.

Baca Juga: OJK: Bursa Karbon Akan Resmi Diluncurkan pada 26 September 2023

Lahan tandus yang tak terpakai disulap oleh PLN menjadi kawasan green energy sekaligus sebagai sumber kebutuhan pakan ternak.

PLN menyebut upaya yang selaras dengan prinsip enviromental, social, and governance (ESG) itu menjadi salah satu penguatan rantai pasok biomassa di Indonesia untuk teknologi co-firing.

Lewat upaya itu, masyarakat desa juga mampu menghemat biaya pakan ternak dan memanfaatkan lahan tandus jadi sumber ekonomi baru.

Baca Juga: Percepatan Proyek Rempang Terkesan Terburu-buru, Begini Penjelasan Menteri Bahlil

Sementara itu. Vice President Pengadaan, Pengendalian, dan Logistik Biomassa PLN EPI Erfan Julianto mengatakan pada 2025, PLN EPI akan membutuhkan pasokan biomassa hingga 10,2 juta ton/tahun.

Pengembangan ekosistem green economy dan juga sumber biomassa lainnya akan terus dilakukan oleh PLN EPI untuk memperkuat rantai pasok biomassa.

Halaman:

Editor: Yuanita SH

Sumber: PLN, ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Rombak Jajaran, TRON Punya Komisaris Baru!

Sabtu, 30 September 2023 | 10:15 WIB

Ekspor Perhiasan Indonesia Masuk Peringkat 17 Dunia

Kamis, 28 September 2023 | 17:09 WIB

Harga Emas Antam Anjlok, Turun RP8.000 per gram Hari Ini

Kamis, 28 September 2023 | 09:21 WIB
X