• Sabtu, 30 September 2023

Percepatan Proyek Rempang Terkesan Terburu-buru, Begini Penjelasan Menteri Bahlil

- Senin, 18 September 2023 | 07:59 WIB
Percepatan Proyek Rempang Terkesan Terburu-buru, Begini Penjelasan Menteri Bahlil. (Tangkapan layar YouTube BP Batam )
Percepatan Proyek Rempang Terkesan Terburu-buru, Begini Penjelasan Menteri Bahlil. (Tangkapan layar YouTube BP Batam )

SINAR HARAPAN - Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, memberikan penjelasan terkait percepatan pengembangan proyek Rempang Eco-City yang terkesan terburu-buru sampai menimbulkan protes dari warga.

Menurut Bahlil, investasi itu tidak seperti buah yang tumbuh dari sebuah pohon. Investasi itu harus direbut, sehingga bisa menciptakan lapangan pekerjaan.

"Kami ini berkompetisi, negara tujuan foreign direct investment (FDI) terbesar di ASEAN saat ini diraih negara Singapura di posisi pertama. Sementara itu, Indonesia dengan luas wilayah lebih besar, justru berada di posisi kedua. Ini kami mau merebut investasi untuk menciptakan lapangan pekerjaan," kata Bahlil, di Batam Kepulauan Riau, Minggu (17/9).

Baca Juga: Saham TLKM Diborong Asing, Gara-Gara Starlink?

Untuk itu, Bahlil menegaskan, perebutan proyek investasi asing ini butuh kecepatan dan ketepatan yang tidak menimbulkan kerugian di satu pihak.

"Kalau kita terlalu lama, memangnya mereka (investor) mau menunggu kita? Kita butuh mereka, tapi di sisi lain, juga harus menghargai yang di dalam," ujarnya.

Ia mengungkapkan total nilai investasi yang akan diserap dari proyek strategis nasional (PSN) Rempang Eco-City ini mencapai lebih dari Rp300 triliun.

Baca Juga: IHSG Sepekan: Saham AMMN dan TLKM Diborong Asing, Saham TGUK dan RUIS Paling Untung

Dalam pengembangan tahap awal, investor akan menggelontorkan kurang lebih Rp175 triliun.

Dengan itu, menurutnya, akan berdampak positif terhadap capaian pendapatan negara, serta dampaknya juga dapat dirasakan oleh masyarakat berupa lapangan pekerjaan yang melimpah.

"Kalau ini lepas, itu berarti potensi capaian PAD (pendapatan asli daerah) dan penciptaan lapangan pekerjaan untuk saudara-saudara kita di sini akan hilang," jelasnya.

Baca Juga: Jaga Stabilitas Harga CPO Daerah, Perusahaan CPO di Babel Diminta Prioritaskan Kebutuhan Warga Lokal

Namun, kata dia, tentu pihaknya akan menggunakan cara-cara yang lebih humanis dalam menghadapi masyarakat Pulau Rempang yang terdampak relokasi akibat proyek ini.

"Kami akan mengerahkan cara-cara yang lembut," kata dia.***

 

Editor: Yuanita SH

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Rombak Jajaran, TRON Punya Komisaris Baru!

Sabtu, 30 September 2023 | 10:15 WIB

Ekspor Perhiasan Indonesia Masuk Peringkat 17 Dunia

Kamis, 28 September 2023 | 17:09 WIB

Harga Emas Antam Anjlok, Turun RP8.000 per gram Hari Ini

Kamis, 28 September 2023 | 09:21 WIB
X