SINAR HARAPAN - Harga saham Telkom Indonesia (TLKM) dalam sepekan hanya menguat 0,81 persen ke harga Rp3.720. sehingga dalam 3 bulan terakhir, harga saham TLKM masih mengakumulasikan pelemahan sebesar 10,36 persen.
Penting diketahui, disepanjang pekan yang berakhir Jumat 15 September 2023 ini saham TLKM bergerak terbatas pada rentang Rp3.670 dan Rp3.780 atau hanya selisih 100 poin setara 10 tick.
Harga saham TLKM saat ini juga hanya selisih 20 poin dari area support Rp3700 yang secara historis telah menopang harga saham TLKM sejak 1 September 2023.
Baca Juga: IHSG Sepekan: Saham AMMN dan TLKM Diborong Asing, Saham TGUK dan RUIS Paling Untung
Meski demikian, pelemahan tersebut justru menjadi sinyal bagi investor asing untuk melakukan buy on weakness pada saham TLKM.
Bukan tanpa alasan, mengutip data RTI, pekan ini investor asing terpantau memborong saham TLKM dan mencatatkan netbuy sebesar Rp107,27 miliar. Adapun mengutip broker summary harga beli rata-rata saham TLKM pada pekan ini berkisar pada Rp3.727.
Meski belum dapa diketahui pasti penyebab meningkatnya minat investor asing pada saham TLKM dalam sepekan. Namun, kolaborasi TLKM dengann Starlink milik Elon Musk, masih menjadi sentimen positif bagi saham TLKM.
Baca Juga: Harga Saham MAPI Bergerak Terkonsolidasi, Saatnya Serok?
Sebagaimana diketahui, pada Juni 2022 Starlink yang merupakan unit usaha SpaceX dan anak usaha TLKM yakni yakni PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) telah menjalin kerja sama.
Bahkan pada Juni 2023 lalu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah memberikan Satelit Khusus Non Geostationer (NGSO) kepada Telkomsat, sehingga Starlink pun akan digunakan untuk keperluan layanan backhaul Telkom Group.
Hal itu tentu dapat mendorong posisi dan kinerja TLKM di masa mendatang. Terlebih jika TLKM mengeksekusi rencana penjualan produk teknologi Starlink ke ritel.
Baca Juga: Kinerja Mantap, Harga Saham BBTN Kok Murah?
Akan tetapi, walaupun secara teknis TLKM dan Starlink memiliki kemampuan yang mumpuni, namun, untuk dapat berjualan langsung ke ritel, penerapan regulasi yang seimbang dari pemerintah sangatlah dibutuhkan, agar tercipta kesetaraan antara Starlink dengan operator telekomunikasi yang ada.
Adapun dari sisi kinerja keuangan TLKM di semester I-2023, TLKM berhasil mengantongi laba bersih mencapai Rp12,75 triliun. Capaian tersebut ditopang oleh kenaikan pendapatan sebesar 2,07 persen Year on Year (YoY) menjadi Rp73,47 triliun dari Rp71,98 triliun di semester I tahun lalu.
Per Juni 2023, liabilitas TLKM tercatat naik menjadi Rp150,12 triliun dari Rp125,93 triliun pada akhir tahun 2022. Sementara itu ekuitas TLKM turun menjadi Rp140,35 triliun dari Rp149,26 triliun pada akhir tahun 2022.
Artikel Terkait
Diborong Pengendali, Harga Saham BRPT Melesat 24,56 Persen Dalam Sepekan
Kinerja Mantap, Harga Saham BBTN Kok Murah?
Belum Blokir Live Shopping di TikTok, Kominfo Tunggu Perkembangan Regulasi Perdagangan Platform Media Sosial
Harga Saham MAPI Bergerak Terkonsolidasi, Saatnya Serok?
Mampu Penuhi Komitmen Keuangan Jangka Panjang, Rating Obligasi MDKA Naik Menjadi idA+
Khofifah: Tari Kolosal Gandrung Sewu Bisa Jadi Pintu Wisata Internasional di Banyuwangi
Punya Potensi di Industri PV Module, Hilirisasi Silika Belum Maksimal
Tiket Gratis Kereta Cepat Terjual 98 Persen
Jaga Stabilitas Harga CPO Daerah, Perusahaan CPO di Babel Diminta Prioritaskan Kebutuhan Warga Lokal
IHSG Sepekan: Saham AMMN dan TLKM Diborong Asing, Saham TGUK dan RUIS Paling Untung