• Senin, 25 September 2023

Punya Potensi di Industri PV Module, Hilirisasi Silika Belum Maksimal

- Minggu, 17 September 2023 | 09:22 WIB
Ilustrasi panel surya  (Foto: Queena)
Ilustrasi panel surya (Foto: Queena)

SINAR HARAPAN - Hilirisasi komoditas silika memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai bahan baku industri semikonduktor yang memiliki prospek sebagai penghasil devisa dan pencipta lapangan kerja yang besar.

Namun, hingga kini belum ada industri yang secara maksimal mengolah silika hingga menjadi wafer silikon solar grade.

"Indonesia perlu mendorong pengembangan industri hulu dan industri antara melalui hilirisasi silika menjadi wafer silikon berbasis Solar Grade Silicon (SGS) dan Electronic Grade Silicon (EGS)," kata Staf Ahli Bidang Penguatan Kemampuan Industri Dalam Negeri Kemenperin Ignatius Warsito dalam keterangan yang dikutip Minggu 17 September 2023.

Baca Juga: Khofifah: Tari Kolosal Gandrung Sewu Bisa Jadi Pintu Wisata Internasional di Banyuwangi

Warsito mengatakan wafer silikon merupakan material building block bagi industri semikonduktor dan sel surya, namun saat ini industri yang mengolah silika hingga menjadi wafer silikon solar grade belum tersedia di Indonesia.

Hilirisasi silika menjadi wafer silikon diharapkan mendukung kemandirian industri photovoltaic (PV) module dan semikonduktor dalam negeri.

Asal tahu saja, dari sisi potensi bahan baku industri PV dan semikonduktor, data BPS tahun 2022 menyebutkan potensi nilai substitusi impor untuk Wafer Silikon mencapai 17,7 juta dolar AS, 120 juta dolar AS produk semi konduktor, 6,2 juta dolar AS untuk solar cell tidak dirakit, dan mencapai 65,9 juta dolar AS untuk solar cell dirakit.

Baca Juga: Mampu Penuhi Komitmen Keuangan Jangka Panjang, Rating Obligasi MDKA Naik Menjadi idA+

Namun, untuk mencapai pengembangan hilirisasi silika menjadi wafer silikon, perlu dilakukan beberapa kegiatan penunjang, seperti penyusunan roadmap industri wafer silikon dan pembuatan pohon industri secara komprehensif.

Direktur Industri Semen, Keramik, dan Pengolahan Bahan Galian Non Logam (ISKBGNL) Kemenperin Wiwik Pudjiastuti mengatakan mulai tahun 2023 ini, Kemenperin akan menyusun Rencana Aksi Kebijakan Hilirisasi Komoditas Silika/Kuarsa, dimulai dengan penyusunan draf Roadmap Hilirisasi Silika menjadi Wafer Silikon Tahun 2025-2035 dalam Rangka Kemandirian Industri PVModule & Semikonduktor yang akan mulai disusun pada tahun ini.

Finalisasi penyusunan Roadmap Hilirisasi Silika menjadi Wafer Silikon Tahun 2025-2035 akan mulai dilaksanakan tahun 2024, dilanjutkan dengan penyusunan peraturan Menteri Perindustrian terkait roadmap tersebut.

Baca Juga: Harga Saham MAPI Bergerak Terkonsolidasi, Saatnya Serok?

Wiwik memaparkan, berdasarkan Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas) Kemenperin, saat ini tercatat ada 21 perusahaan pengolahan pasir silika dengan kapasitas terpasang 738.536 ton per tahun (tpy) dengan realisasi volume produksi dari sembilan perusahaan pada tahun 2022 sebesar 404.755 ton.

"Dari sembilan perusahaan yang tersebar di Jawa dan Kalimantan tersebut, utilisasinya sebesar 68,48 persen. Sedangkan untuk jenis produknya, masih diminati pasir silika, tepung silika dan resin coated sand," jelasnya.

Adapun berdasarkan data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), di Indonesia terdapat 328 perusahaan pencadangan pasir silika, 98 pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP), 82 Pemegang IUP Eksplorasi dengan realisasi penambangan pasir silika pada 2021 sebesar 2,01 juta meter kubik, dan 330 juta ton total cadangan.

Halaman:

Editor: Yuanita SH

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Logistik Pertama Untuk Ajang MotoGP Tiba di Mandalika

Minggu, 24 September 2023 | 21:04 WIB

Optimalkan Operasional Tambang, SMGR Gunakan QMCC

Minggu, 24 September 2023 | 15:46 WIB

The Fed Tetap Hawkish, Dolar AS Pun Menguat

Sabtu, 23 September 2023 | 08:26 WIB
X